Blog Entry Cara Memaksimalkan Kamera Digital Apr 11, '06 9:45 PM
for everyone
Cara Memaksimalkan Kamera Digital
Fotografi konvensional yang menggunakan bahan baku film dan zat kimia untuk mengembangkannya telah lama mengisi kehidupan dan menjawab berbagai keperluan manusia sejak "keajaiban" itu ditemukan. Tak mengherankan jika fotografi kini telah merebak jauh hingga ke desa-desa terpencil dan ujung dunia karena berbagai tuntutan berkaitan dengan kegunaannya.
Dewasa ini pun dapat kita amati bahwa hampir tidak ada peristiwa yang luput dari jepretan kamera. Fotografi itu sendiri dengan segala fungsinya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Kalau dahulu dengan fotografi konvensional berarti satu proses panjang harus dilalui untuk menghasilkan foto. Dimulai dari merekam objek menggunakan kamera, kemudian memproses film dan mencetak hasil jepretannya. Kini, dengan kemajuan teknologi fotografi digital, kita bisa langsung melihat hasil pemotretan seketika setelah memotret. Lalu, bahkan orang yang berada jauh di seberang benua pun bisa langsung melihat foto melalui jaringan internet tanpa menunggu berlama-lama.
Pada kenyataannya era digital memang telah berada di tengah kehidupan kita. Maka bila tidak ingin terpinggirkan, sebagai pemotret kita juga harus memahami teknologi fotografi digital ini. Meskipun demikian, jangan terlalu optimis serta yakin benar dalam menggunakan kamera digital. Dengan kata lain, jangan terlalu percaya dengan keunggulan yang ditawarkan sehingga dengan asal jepret pasti bisa membuat foto yang baik. Sebab sesungguhnya hal seperti itu adalah suatu anggapan yang menyesatkan.
Bagaimana pun di dalam fotografi, teknis praktis tentang fotografi itu sendiri selayaknya tetap harus dikuasai. Baik dengan cara meminta penjual kamera untuk memberikan kursus singkatnya, kemudian berlanjut dengan berlatih secara baik mengenai penggunaan berbagai fasilitas agar peralatan yang dibeli dapat dimengerti dan dapat digunakan sesuai target yang diinginkan, atau dengan belajar dari berbagai buku dan lewat mengikuti kursus resmi secara kilat. Pendeknya, untuk dapat menghasilkan suatu hasil pemotretan yang baik tetap diperlukan kemampuan teknis selain kecanggihan alat yang digunakan.
Maksimal
Segalanya dalam masyarakat kini memang telah semakin maju dan semakin cepat. Sehingga segala sesuatu yang menyangkut keperluannya pun diharapkannya dapat bekerja dengan cepat. Akibatnya selalu mengidentifikasi dirinya dengan peralatan yang berdaya kerja cepat. Gejala yang mulai terasakan pada budaya visual atau gambar seperti sekarang pun tampil menjadi suatu medium komunikasi yang dominan.
Budaya visual memang telah ditopang dengan perlengkapan berkinerja cepat yaitu digital. Karena itu tidak ada salahnya kita juga perlu mengakrabi kamera digital sebagai salah satu alat pencipta krya visual terkini. Berikut beberapa cara memaksimalkan kamera digital secara umum agar mampu mengemban keinginan secara baik, benar dan memuaskan.
LCD (Liquid Crystal Display)
Memanfaatkan fasilitas pembesaran gambar pada LCD dengan selalu mengecek ketajaman gambar, akurasi perekaman warna serta detail pemotretan. Bukan berarti dengan menggunakan kamera digital canggih segala sesuatu yang menyangkut gambar akan terus langsung baik seperti yang terlihat. Tanpa pemonitoran LCD bisa jadi sesuatu yang diperkirakan baik akan tidak berarti apa-apa. Dan karena itu setiap kali setelah melakukan pemotretan sebaiknya segera melihat hasilnya melalui LCD. Fasilitas LCD yang baik memiliki pembesaran hingga beberapa kali sehingga kita bisa mengecek apakah hasil yang kita dapatkan sudah sesuai dengan keinginan. Melalui pembesaran LCD pula kita dapat melihat apakah gambar telah fokus, tajam, warna dan detailnya baik atau tidak. Bila ternyata belum sesuai dengan keinginan dan situasinya memungkinkan (dapat diulang) segera lakukan pemotretan ulang dengan beberapa koreksian lalu sekaligus manfaatkan proses jepret dan hapus yang menjadi keunggulan utama kamera digital tanpa tambahan biaya.
Zooming
Lensa adalah "mata" sebuah kamera, karena itu maksimalkan pembesaran (zooming) atau kemajuan maju mundurnya lensa secara benar sesuai keperluan. Jangan lupa kualitas gambar itu sendiri pertama-tama ditentukan oleh imaji yang melewati lensa, kemudian media perekamannya. Sekalipin pembesaran juga dapat dilakukan secara digital tetapi pembesaran yang dilakukan dari hasil tangkapan lensa atau zooming jauh lebih menghasilkan gambar yang baik (tajam). Hal ini tak lain karena zooming digital memangkas keberadaan titik-titik gambar dalam bingkai (frame), akibatnya gambar menjadi pecah-pecah karena jumlah titik dalam bingkai berkurang selain titik-titik itu menjadi besar.
Resolusi
Manfaatkan pula penciptaan gambar dengan menggunakan resolusi tinggi untuk mengatasi keterbatasan lensa. Hal ini lebih untuk mengatasi permasalahan jika zoom kamera sudah maksimal sementara objek masih terlalu kecil masuk ke dalam kamera, sedangkan pemotret sudah tidak bisa lagi maju mendekati objek. Dengan men-setting kualitas foto pada resolusi tinggi (high resolution) maka harapan menghasilkan foto yang tajam dan padat warnanya dapat terwujud karena ketika gambar disunting dan dibesarkan pada saat pencetakan masih mengandung cukup banyak titik (dot).
Pra-fokus (Pre-focus)
Kamera digital memerlukan waktu untuk merekam gambar Akibatnya dalam melakukan pemotretan seringkali pemotret dibuat terlambat mendapatkan momen berikutnya karena kamera belum siap untuk kembali merekam. Karena itu maksimalkan kesempatan waktu yang ada sambil menunggu kamera siap untuk merekam peristiwa berikutnya dengan menekan setengah tombol shutter untuk mendapatkan ketajaman atau fokus pada sasaran pemotretan. Ketika saat yang dinanti-nantikan atau momen puncak betul-betul terjadi, tekan tombol tadi sepenuhnya sehingga diperoleh gambar sesuai yang diinginkan.
ISO Kamera
Berbicara mengenai ISO pada kamera digital berarti berbicara mengenai kelebihan kamera jenis ini. Sebab pada kamera konvensional pemotret hanya bisa sekali (untuk 1 rol) melakukan perubahan ISO. Sedangkan pada kamera digital pemotret dapat melakukan perubahan kepekaan atau ISO pada setiap bingkai pemotretan - jika cahaya cerah gunakan ISO rendah dan jika cahaya kurang gunakan ISO tinggi. Perubahan seperti itu dimungkinkan pada kamera digital. Namun pemakaian ISO yang lebih tinggi, tentu saja mengakibatkan hasil pemotretan berbintik-bintik kasar. Maka sebaiknya dalam memotret imbangi kurangnya pencahayaan dengan menggunakan lampu kilat.
Lampu Kilat
Secara umum kamera digital memiliki lampu kilat yang melekat di kamera. Pemotret dapat selalu memanfaatkan sepenuhnya lampu kilat tersebut, terutama jika menghadapi suatu pemotretan dengan cahaya yang berasal dari arah belakang subjek alias back lighting yang cukup keras. Pemotretan dengan tambahan cahaya dari arah depan atau fill-in ini akan mengurangi perbedaan kontras yang terjadi antara latar belakang, subjek dan latar depannya. Sehingga dapat menghindarkan hasil pemotretan yang berbentuk siluet.
Makro
Dalam keadaan darurat seringkali saat melakukan pembuatan suatu desain sangat diperlukan pemindai (scanner) untuk mengubah suatu cetakan atau gambar ke dalam bentuk data digital. Kamera digital dapat membantu mengatasi tidak adanya pemindai tersebut dengan memperlakukannya sebagai pemindai darurat. Pada proses pemindaian seperti ini perlu diperhatikan bahwa selayaknya kita memotret dengan makro. Karena itu, sedikit saja terjadi gerakan maka hasil foto akan goyang. Jika memungkinkan, dalam proses kerja seperti ini perlu digunakan kaki-tiga (tripod) untuk menghindari kamera goyang. Agar mendapatkan penyinaran yang baik dan merata, sebaiknya gunakan cahaya baur, jangan cahaya yang langsung mengenai subjek sebab besar kemungkinan akan muncul refleksi.
Seperti halnya pada kamera jenis apa pun, maka kamera digital pun "alergi" dengan udara lembab. Maka bila Anda berada di suatu tempat yang agak basah udaranya, sedapat mungkin beri perlengkapan pelindung yang cukup pada kamera digital Anda. Misalnya dengan membungkusnya dengan plastik yang transparan sehingga terbebas dari kerusakan atau ngadat. Itulah serba sedikit sumbang saran untuk yang berminat memakai kamera digital agar penggunaannya maksimal.
dikutip dari http://erijauhari.multiply.com